Kamu setiap hari bisa saja memasang muka tersenyum dihadapan semua orang.
Kamu bisa saja terlihat seperti gadis baik2 untuk menipu semua orang.
Kamu setiap hari bisa saja memasang caption bahagia disosmedmu.
Tapi aku sungguh mengenalmu, sungguh.
Itu semua hanya topengmu. Dengan itulah dulu kamu menipuku. Sampai aku benar2 jatuh ke dalam pelukanmu.
Sekarang kamu masih saja berusaha untuk mencintainya, aku tahu hal itu. Menyakiti diri itu termasuk dholim. Apa lagi menyakiti orang lain?
Seandainya kamu bisa mengatakan tentang satu hal, kejujuran.
Kejujuran hatimu pada orang tuamu. Kejujuranmu untuk mau aku perjuangkan. Kejujuranmu tentang kemunafikan, dll
Tak perlu memikirkan apa yang orang lain pikirkan. Selama kamu masih memikirkan apa yg orang tuamu/orang lain pikirkan, percayalah kamu akan sukar menemukan kebahagiaan. Mulai detik ini juga, pikirkan tentang dirimu dan kebahagiaanmu...
Tak usah lagi menunjukan betapa bahagia hidupmu di sosmed. Karena aku tau itu juga hanya tipuan, agar orang tak pernah tau akan kesedihanmu. Kalaupun kamu sudah bahagia kamu tidak akan berusaha menunjukan bahwa kamu bahagia.
Langit tidak pernah berteriak bahwa dia tinggi, tapi toh semua orang tau bahwa dia tinggi.
Aku menggunakan media sosialkupun hanya untuk menutupi siapa diriku sebenarnya. Status, foto, komen itu semua fake. Disinilah keaslianku. Disinilah tempatku meluapkan emosi dan perasaanku. Disinilah kejujuranku. Yang percaya bahwa facebook, twitter, IG itu kenyataan sesunghuhnya mereka tengah tertipu seperti halnya mereka yang menganggap bahwa lakon ketoprak itu nyata.
Pernahkah kamu berpikir?
Untuk apa semua itu kamu lakukan?
Apapun jawaban kamu sudah dapat aku tebak. Ya lihat saja diantara kita mana yg benar?
Aku memang tak begitu akrab dengan Tuhan, tapi aku tahu Tuhan tak menyukai KEBOHONGAN. ada beberapa tingkatan KEBOHONGAN. Dan saat ini parahnya kamu sudah berada di level tengah. Berhati2lah. Aku selalu berdoa jangan sampai engkau menjadi apa yang pernah kamu ucapkan sendiri. Karena ucapan itu adalah doa seperti sabda pandita ratu pada dirimu.