Air susu dibalas air tuba

Dan semalem aku tak dapat tidur sampai sekarang,
Hanya sekedar menunggu pesan dari whatsapp sudah terbaca
Dari jam 10 malam sampai jam 10 pagi belum juga terbaca

Aku semakin kalut dan kacau
Hancur semakin berkeping
Berserakan dan berantakan

Aku tak mau berdebat tentang kebenaran
Karena kita punya kebenaran masing-masing
Mari bicarakan saja tentang kebaikan dan keindahan dalam bercinta

Aku sadar aku belum menjadi suamimu,
Tapi jangan pernah katakan aku belum apa-apa km
Karena kita sudah bertunangan

Dalam sehari semalem 24 jam tak banyak waktu yang aku minta untuk kita
Tapi inikah balasan km?
Beginikah cara km memperbaiki semuanya?

Kau bertanya, " Aku belum terlambat kan? Untuk memperbaiki semuanya?"
Akupun menjawab, " Tak banyak orang yang aku beri kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya, kamu salah satu dari tak banyak orang itu!"
Lalu kau minta aku datang kembali ke kehidupan km dengan cara yang baik
Aku lamar km, lalu kita cari tanggal pernikahan kita
Kau  katakan beribu alasan km
Agar kita bisa bersama lagi,
Keluarga mantanmu yg kasarlah
Sikap mantanmu yg suka main kasarlah
Dsb

dan sekarang seolah kau lupa tentang semua itu
Kau katakan berjuta alasan km
Agar seolah kita menunda pernikahan
Kau katakan orang tuamu sulitlah
Pak dhemu beginilah
Kau teringat mantanmulah
Masalah keuanganmulah

Sampai situpun aku memahami,
Dalam kehidupan selalu saja pasti akan ada masalah,

Tapi yang paling membuatku sakit,
Kau katakan masih menyimpan perasaanmu untuk mantanmu?
Yang pernah menamparmu?
Mencubitmu?
Mencekikmu?
Kau memintaku datang agar mantanmu berhenti menghantuimu,
Kau katakan kau minta menikah denganku, karena itulah satu2nya cara
Agar mantanmu berhenti menghantuimu, karena km takut
Lalu kau katakan ragu dengan hubungan ini?
Kau katakan lagi tak seharusnya aku mengambil keputusan mengajak aku nikah secepat ini?
Setimpalkah ini semua?
Bak air susu dibalas air tuba