Mimpi

Hari ini adalah tepat 40 hari kakek meninggalkanku, tak ada lagi sosok yang aku ajak sharing tentang sejarah dan tokoh pewayangan sekarang.
Namun semalam rasanya rinduku terobati, kakek hadir dimimpiku, dan kita berbicara begitu panjang dan lebar tentang peradaban dan kehidupan manusia.
Rntahlah tapi semua ini rasanya nyata.
Nanti malam tahlilan 40 hari kepergian kakek. Semoga kakek disana tenang dan mrndapatkan tempat disisi-Nya.
Ada satu yang mengganjal diperasaanku, saat aku terbangun dari mimpiku tentang kakekku, aku coba tidur lagi barang kali mimpiku berlanjut, namun justru kamu yang hadir dimimpiku, aku sudah tidak mau lagi mendengar apapun tentangmu, aku tidak peduli lagi apapun yang terjadi padamu, kamu mau nikah, mau pisah, mau cerai bahkan mau matipun aku tak peduli, tapi kenapa km masih hadir dimimpiku??? Kata embah kalo kamu mimpi seseorang seseorang yang kamu mimpikan itu sedang memikirkan atau memimpikanmu le. Aku pikir ini hanyalah bunga tidur. Aku sudah benar2 muak dengan semua kemunafikannya. Aku tak mau lagi mendengar tentangnya karena bagiku dia sudah mati. Sebuah paradoks dengan mbah kakung, meskipun beliau sudah benar2 meninggal namun beliau masih tetap ada dihatiku, jiwa beliau masih aku rasakan menemaniku saat sepiku. Meskipun hanya dalam mimpi kapanpun mbah kung juga bisa aku temui.