Untukku

Aku sangat percaya dan yakin tulisan dalam status fb kamu itu untuk aku.
Tanpa dasar memang. Namun keyakinanku begitu kuat dan sejauh ini pun tak pernah ada yang salah.
Lihat saja, apakah aku salah atau benar? Orang tuamu boleh tak menyukaiku, tapi jika Tuhan yang merestui dan menghendaki? Apa yang bisa aku perbuat? Kalopun tidak akan pernah terjadi, aku akan tetap memelukmu dalam do'a2ku setiap malam. Dalam do'a ku tentang kebaikan untukmu. Dan aku masih sangat yakin dan percaya akan keajaiban dan mukjizatnya, hal apa dalam hidupku ini yang tanpa mukjizatnya? Semua ini seperti magic.

Siang kemarin aku tertidur, dan dalam tidurku aku memimpikanmu. Dalam mimpikupun intinya sama dengan apa yang aku lihat saa aku bangun tidur.

Akupun pergi ke kudus, menyusuri setiap jalan yang pernah kulalui denganmu. Semua masih terasa indah sama seperti saat kita dulu sering jalan berdua. Meskipun hanya mengingatnya, namun itu juga sudah cukup bagiku. Jujur saja, aku merindukan masa2 dulu, keseringan kita tertawa dan berpetualangan yang seru itu. Sungguh aku sangat merindumu segenap jiwamu.

Akupun bisa merasakan rindumu, sejauh ini entah kenapa aku punya keyakinan yang begitu kuat akan kekuatan cinta yang aku miliki ini punya energi yang begitu dahsyat.

Aku bisa merasakan dan membaca jelas tentang perasaanmu,bohonganmu,kepolosanmu,kejahatanmu,kenaifanmu,kemunafikanmu,kedewasaanmu,kekanak2anmu,kemandirianmu,kemanjaanmu... Semua seolah seperti drama dan tipu muslihatmu. Kamu selalu membuat orang salah mengira tentang dirimu.

Aku tak pernah punya alasan apapun untuk mencintaimu. Aku tak mensyaratkan apapun untuk mencintaimu. Yang jelas aku masih sangat mencintaimu. Tulus dan apa adanya.

Aku tau pada dasarnya kita hanya manusia biasa yang punya salah dan khilaf. Begitupun aku dan kamu. Jika roda waktu berputar terbalik aku ingin menebus semuanya, dan memperbaiki semuanya. Kalo tidakpun akan tetap kulakukan hal yang sama dengan usaha yang maksimal akan aku optimalkan segenap sisa tenagaku yang ada.

Kamu tidak sendiri, kesakitan ini aku rasakan begitu pait betul sejak 19 Maret 2016 kemaren. Sampai detik ini, perasaanku masih sama seperti dulu, sama persis saat kita bersama, sejak 25 februari 2015 yang lalu aku mengutarakan perasaanku.

Selamanya aku muak padamu dengan semuanya. Selamanya pula aku akan tetap menempatkanmu dihati dan akan tetap ku cintai dirimu dengan caraku.